MENU

Wednesday, April 29, 2009

EKOLOGI OZON

Ozon (03)

Ozon merupakan zat antioksidan yang kuat, beracun, dan juga nerupakan zat pembunuh jasad renik yang kuat pula. Berat jenis ozon 1,5 kali lebih besar dan gas oksigen (O2). Ozon berada di ketinggian antara 15 — 40 km di atas permukaan bumi yaitu di sekitar stratosfer dan troposfer. Ozon yang berada di stratosfer adalah ozon yang berakibat "baik" bagi makhluk hidup di bumi, karena akan berfungsi sebagai filter/penghambat dan pancaran sinar ultraviolet yang berasal dari matahari. Sedangkan ozon yang berada di troposfer mempunyai akibat yang "tidak baik" bagi makhluk hidup di bumi, karena merupakan gas rumah kaca yang dapat menimbulkan pemanasan global. Lapisan ozon adalah lapisan pelindung atmosfir bumi yang berfungsi sebagai pelindung terhadap sinar ultraviolet yang datang berlebihan dan sinar matahari. Sinar ultraviolet yang tidak difilter oleh lapisan ozon akan menaikkan suhu di permukaan bumi dan akan berdampak mencairnya es di kutub yang menyebabkan naiknya permukaan air laut sehingga berdampak pada tenggelamnya beberapa kota pantai.

Ozon di dalam stratosfer terbentuk secara alamiah dari molekul oksigen melalui reaksi fotokimia. Ozon tersebutlah yang saat ini mengalami penipisan lapisan sehingga terjadi lubang ozon akibat pencemaran oleh zat-zat kimia terutama chlorofluorocarbon (CFC). Kerusakan lapisan ozon disebabkan karena bereaksi dengan radikal chlor yang berasal dan senyawa CFC. Ozon yang berada di dalam troposfer terbentuk secara tidak langsung akibat pembakaran bahan bakar, yaitu dari nitrogen oksida (NO). Pembentukan ozon memerlukan cahaya matahari, oleh karena itu, ozon hanya terbentuk pada siang hari dan mencapai maksimum pada sore hari.

Kadar ozon yang menyelimuti bumi sebagai penghambat dari pancaran sinar ultraviolet, kadar ozon di stratosfer terus menurun, sebaliknya kadar ozon di troposfer terus meningkat. Van Bree dkk (1995.) menyatakan pencemaran udara dengan ozon dalam jangka pendek akan meningkatkan peradangan saluran pernafasan. Sebaliknva, untuk jangka panjang berkaitan erat dengan fungsi pernafasan, serta dapat berpotensi menjadi asma.


 

Lubang ozon

Lubang ozon sebenarnya adalah istilah kiasan. Forman dkk tim peneliti Inggris di Antartika pada tahun 1985 melaporkan bahwa antara tahun 1977—1984 kadar ozon di atas Halley Bay, Antartika telah turun dengan drastis (hingga 125 unit Dobson dibanding dengan 300 unit Dobson pada rentang tahun 1950 sampai pertengahan tahun 1970). Dari hasil satelit, penurunan kadar ozon terjadi di stratosfer di atas Antartika, kadar ozon yang rendah tersebut menyerupai sebuah lubang. Karena fungsi ozon mempunyai peranan penting dalam menjaga kesesuaian lingkungan bumi dan makhluk hidupnya, maka masalah lubang ozon tersebut dengan cepat menjadi salah satu isu lingkungan global.

Lubang ozon tersebut sangat merisaukan, karena dengan menurunnya kadar ozon, sinar ultraviolet-B yang akan sampai ke bumi akan bertambah banyak. Dampak radiasi sinar UVB sangat berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup di bumi, khususnya untuk manusia seperti kanker kulit, katarak, penurunan kekebalan tubuh, melemahnya sistem kekebalan tubuh dan sebagainya. Adapun dampak lainnya seperti menurunnya kesuburan hewan ternak, terganggunya pertumbuhan tanaman pangan, kerusakan yang cepat pada bahan plastik.

Penurunan lubang ozon diakibatkan oleh kegiatan manusia yang kurang memperhatikan dampak yang ditimbulkannya. Menurut Rowland dan Molina (1973), bahwa lubang ozon diakibatkan oleh aktivitas manusia di industri dan rumah tangga, nitrogen oksida (NO) dan semburan jet pesawat terbang supersonik, dan sulfur oksida (SOx) dari gunung berapi. Zat-zat kimia perusak lapisan ozon lainnya seperti halon, CFC (untuk AC, kulkas, bâhan penyemprot insektisida, penyemprot cat, penyemprot rambut), methyl bromide. Senyawa CFC dikenal sehari-hari sebagai freon.


 

Gas rumah kaca (GRK)

Gas rumah kaca atau greenhouse gases adalah gas-gas yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca (ERK). Di dalam atmosfer, disamping terdapat uap air (H2O) dan karbon dioksicIa (CO2), terdapat gas rumah kaca (GRK) lain yang terpenting yang berkaitan dengan pencemaran dan pemanasan global adalah metana (CH), ozon (O3), gas gelak (N2O) dan chlorofluoro carbon (CFC).

GRK terbentuk dalam alam secara langsung maupun sebagai akibat pencemaran. GRK di dalam atmosfer menyerap sinar inframerah yang dipantulkan oleh bumi. Peningkatan kadar GRK akan meningkatkan intensitas ERK yang dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global Waktu tinggal GRK di dalam atmosfer juga mempengaruhi efektivitasnya dalam menaikkan suhu. Makin panjang waktu tinggal GRK di dalam atmosfer, makin efektif pula pengaruhnya terhadap kenaikan suhu. Waktu terpendek adalah metana (sekitar 10 tahun), dan terpanjang adalah CO2 (50—200 tahun). GRK berasal dari berbagai sumber antara lain produksi dari konsumsi energi, konsumsi CFC, pertanian, penebangan hutan, dan pengembangan tata guna lahan serta industri.


 


 


 

Efek rumah kaca (ERK)

ERK atau greenhouse effect merupakan pengalaman para petani di daerah beriklim sedang yang menanam seperti sayur-sayuran, biji-bijian, buah-buahan di dalam rumah kaca. Pada siang hari sinar matahari menembus kaca, dipantulkan kembali oleh benda-benda di dalam ruangan rumah kaca sebagai geIombang panas yang berupa sinar inframerah. Oleh karena itu, udara di dalam rumah kaca suhunya naik dan panas yang dihasilkan terperangkap di dalam ruangan rumah kaca dan tidak tercampur dengan udara di luar rumah kaca. Akibatnya, suhu di dalam ruangan rumah kaca lebih tinggi daripada suhu di luarnya dan hal tersebut dikatakan sebagai efek rumah kaca.

ERK dapat pula dialami dalam mobil yang diparkir di udara terbuka yang panas dengan jendela tertutup. Dari pancaran sinar matahani yang sampai ke bumi setelah rnelalui penyerapan berhagai sinar di atmosfer sebagian radiasi tersebut dipantulkan dan diserap oleh humi. Radiasi yang diserap diparcarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang bergelombang panjang. Sinar infrarnerah tensebut di atmosfer akan diserap oleh gas-gas rumah kaca seperti uap air dan CO sehingga tidak terlepas ke luar angkasa dan menyebabkan panas terperangkap di troposfer dan akhirnya menyebabkan peningkatan suhu di bumi dan lapisan troposfer. Hal tersebutlah yang mengakibatkan terjadinya ERK di bumi.


 

Konsentrasi karbon dioksida (CO2) di udara dari tahun ke tahun cenderung meningkat yang disebabkan oleh semakin meningkatnya penggunaan bahan hakar fosil. Gas CO2 dari hasil pembakaran bahan bakar fosil akan mengumpul pada lapisan tertentu di atmosfer bumi, membentuk semacamn perisai. Perisai tersebut berfungsi sebagai reflektor terhadap panas bumi. Panas yang keluar dari bumi akan dipantulkan kembali ke bumi, sehingga akan menaikkan suhu bumi. Hal inilah yang menyebabkan pengaruh lapisan karbon dioksida terhadap kenaikan suhu bumi yang disebut sebagai efek rumah kaca (ERK).


 

Pemanasan global (PG)

Pemanasan global atau global warming saat mi menjadi isu lingkungan. Gejala naiknya suhu permukaan bumi karena naiknya intensitas efek rumah kaca (ERK). Isu pemanasan global muncul karena mernpunyai dampak yang sangat besar bagi dunia dan kehidupan makhluk hidup, yaitu perubahan iklim dunia dan kenaikan permukaan laut. Sekitar bulan Oktober 1999 terjadi lepasnya gunung es yang sangat besar dari kutub, kemudian mengapung-apung terseret ke lautan bebas. Intensitas ERK di atmosfer meningkat karena adanya peningkatan kadar gas rumah kaca (GRK) seperti uap air (H2O) karbon diokcida (CO2), ozon, metana, CFC, dan sebagainya.

GRK di atmosfer menyerap sinar inframerah yang merupakan pantulan dari bumi, sehingga sinar tersebut tidak terlepas ke angkasa luar dan terperangkap di troposfer. Oleh karena itu, suhu di troposfer bumi meningkat, dan terjadilah ERK. Peningkatan kadar GRK menyebabkan meningkatnya intensitas ERK, sehingga menyebabkan terjadinya PG.

Peningkatan kadar karbon dioksida (CO2) secara terus menerus disebabkan oleh meningkatnya aktivitas industri, konsumsi energi, terutama pembakaran bahan bakar fosil, serta penebangan dan pembakaran hutan. Kadar CFC menunjukkan gejala yang meningkat diharapkan secara bertahap digunakan alat pendingin yang menggunakan kompresor Non-CFC, begitu juga metana dan GRK lainnya.

Masing-masing GRK mempunyai sifat penyerapan sinar yang berbeda-beda. Uap air (H2O) menyerap sinar inframerah yang panjang gelombangnya antara 4000 - 7000 nm, karbon dioksida (CO2) rnenyerap sinar inframerah yang gelombangnya 12500 - 17000 nm. Pada panjang gelombang antara 7000 – 13000 nm terdapat jendela yang dapat dilalui oleh sinar inframerah untuk lepas ke angkasa luar. Melalui jendela tersebut 70 - 90 % radiasi bumi lepas ke angkasa luar sehingga intensitas ERK tidak berlebihan. Pencemaran udara oleh gas yang rnempunyai penyerapan (spektrum absorpsi) antara 7000 - 13000 nm sepenti nitrogen dlokslda (NO2), CFC, ozon, dan metana mengakibatkan makin sedikitnya sinar iriframerah yang dapat melalui jendela tersebut, sehingga intensitas ERK semakin tinggi dan terjadilah pemanasan global

Pemanasan global sangat dirasakan sekitar tahun 1980-an. Menurut para pakar, bila kecenderungan kenaikan kadar CO2 terus berlanjut seperti sekarang, maka diperkirakan dalam tahun 2030 suhu akan naik 1 - 7 °C. Seandainya suhu naik 5 °C saja, planet bumi akan menjadi lebih panas dibandingkan suhu yang dialami selama dua juta tahun terakhir ini.

Urutan prioritas pengendalian emisi GRK adalah pengendalian karbon dioksida (CO2), CFC, ozon, metana, dan gas gelak (N2O). Untuk mengurangi bahaya terjadinya pemanasan global, maka emisi GRK harus dikendalikan seperti :

• Penghematan energi, termasuk efisiensi energi di industri, transportasi, dan rumah tangga.

• Pengaturan penebangan hutan.

• Pengurangan pemakaian GRK seperti CFC.


 

Ikatan Karbon (C)

Beberapa ikatan karbon yang penting, seperti karbon dioksida (CO2), karbon rnonoksida (CO), metane (CH4) dan beberapa ikatan karbon yang lain yang bersifat volatil. Polusi udara yang umum berasal dan korbon monoksida dan beberapa hidrokarbon yang dibentuk dan pembakaran bahan bakar minyak burni. Pada proses kehidupan, ikatan karbon-ikatan karbon akan bertambah saat menghembuskan nafas memegang peranan penting. Ikatan karbon monoksida dengan darah (hemoglobin) jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan ikatan oksigen (O2) dengan darah yang berpotensi menyebabkan darah tidak berfungsi normal sebagai pengangkut oksigen.

Pada peristiwa asimilasi : proses pengolahan zat pada tumbuh-tumbuhan yang mengandung butir hijau daun dengan pertolongan sinar matahari, ikatan karbon diperlukan di dalam pembentukan bahan makanan yang dihasilkan oleh tumbuh tumbuhan.

Bahan bakar fosil (BBF) atau fossil fuel yang terbentuk dari fosil-fosil tumbuhan dan hewan di masa lampau seperti minvak bumi dan batu bara. Unsur utama BBF adalah karbon. Jika BBF dihakar, unsur karbon akan membentuk CO2 dan menjadi gas rumah kaca (GRK) yang utama serta dapat menyebabkan timbulnya efek rumah kaca (ERK) dan pemanasan global.


 

Karbon monoksida (CO)

Gas CO sebagian besar berasal dan pembakaran bahan bakar fosil dengan udara, berupa gas buangan yang tidak berwarna dan tidak bau dengan jumlah sedikit di udara sekitar 0,1 ppm yang berada di lapisan atmosfer. Oleh karena itu lingkungan yang telah tercemar oleh gas CO tidak dapat dilihat oleh mata.

Di daerah perkotaan yang lalu Iintasnya padat, konsentrasi gas CO dapat mencapai antara 10 - 15 ppm. Secara umum terbentuknya gas CO adalah melalui proses berikut :

• Pembakaran bahan bakar fosil dengan udara.

• Pada suhu tinggi terjadi reaksi antara karbon dioksida (CO2) dengan karbon (C) yang menghasilkan gas CO.

• Pada suhu tinggi, CO2 dapat terurai kembali menjadi CO dan oksigen.


 


 


 

Bertambahnya gas CO, pada umumnya terjadi karena proses pembakaran yang tidak sempurna, terutarna dari kendaraan atau mesin bermotor. Gas ini dapat membentuk senyawa yang stabil dengan hemoglobin darah dan menjadi karboksilhemoglobin. Senyawa tersebut dalam jumlah kecil tidak berbahaya, namun dalam jumlah yang besar akan berbahaya bahkan dapat mematikan. Pengaruhnya terhadap kesehatan yaitu bahwa karbon monoksida dapat merintangi darah untuk mengangkut oksigen.


 

Karbon dioksida (C02)

Berupa gas dan merupakan komponen esensial untuk kehidupan organisme, dan juga merupakan unsur pokok minor atmosfer sekitar 0,4 %. Bertambahnya gas CO2 pada umumnya terjadi karena pembakaran batu bara, minyak, dan gas dalam skala yang besar. Akibat dari pembakaran yang berlebihan maka terjadi akumulasi CO2 di atmosfer sehingga suhu bumi meningkat. Distribusi gas karbon dioksida adalah atmosfer, trosposfer, dalam lautan, sebagai bahan bakar dalam fosil dan dalam lautan bersifat hidup dan sedimen.

Karbon dioksida tidak berbau, tidak toksis, dan larut di dalam air. Mengabsorbsi sinar inframerah dari matahari, kemudian memancarkan kembali, uap air akan menangkap bagian dari radiasi yang sedang berjalan. Meningkatnya konsentrasi gas CO2 tersebut di atmosfer dapat menyebabkan terjadinya kenaikan intensitas efek rumah kaca (ERK) dan pemanasan global.

Emisi karbon dioksida merupakan pemancaran atau pelepasan gas CO2 ke atmosfer yang menyebabkan gas rumah kaca (GRK) di atmosfer meningkat, sehingga terjadi peningkatan intensitas ERK dan pemanasan global. Emisi CO2 terutama disebabkan oleh produksi dan konsumsi energi, terutama penggunaan bahan bakar fosil, serta penebangan, pembakaran, dan konversi hutan.

Penanggu!angan emisi CO2 diantaranya dengan mengefisienkan penggunaan energi seperti dalam industri, transportasi, dan rumah tangga. Penanggulangan yang lain seperti mengembangkan sumber energi yang tidak rnenghasilkan CO2, mengendalikan pemanfaatan hutan, dan meningkatkan reboisasi.


 

Hidrokarbon (HC)

Hidrokarbon terdiri dan elemen hidrogen dan karbon. Sifat fisik HC dipengaruhi terutama oleh jumlah atom karbon yang menyusun molekul HC. Semakin tinggi jumlah atom karbon, cenderung semakin membentuk padatan. Hidrokarbon adalah pencemar udara yang dapat berupa gas, cairan, maupun padatan. Apabila HC berupa gas, maka akan tercampur bersama gas hasil buangan lainnya. Apabila HC berupa cairan, akan membentuk semacam kabut minyak yang mengganggu. Sedangkan HC yang berupa padatan, akan membentuk asap yang pekat yang akhirnya menggumpal menjadi debu.

Hidrokarbon alami berasal dan tumbuh-tumbuhan, dan dapat berupa bahan bakar yang belum terbakar. Hidrokarbon berupa gas metane, dan etane. Hidrokarbon bersumber dari proses industri sebagai emisi ke udara, dan merupakan sumber fotokimia dan ozon. Bila pencemaran udara oleh HC disertai dengan bahan pencemar nitrogen oksida (NO), maka dengan oksigen (O2) yang bebas di udara akan membentuk peroxy acetyl nitrates (PAN). Selanjutnya PAN bersama-sama dengan CO2, ozon akan membentuk kabut fotokimia yang dapat merusak tanaman yang dapat dilihat warna daun yang tampak pucat karena sel-sel pada perrnukaannya mati.

HC merupakan polutan primer karena dilepaskan ke udara secara langsung, sedangkan oksidan fotokimia merupakan polutan sekuncler yang dihasilkan di atmosfer dari reaksi-reaksi yang melibatkan polutan primer. Sumber HC seperti transportasi, pembakaran yang tidak bergerak, proses industri, dan limbah padat. Ernisi dari kendaraan yang bergerak sukar diperhitungkan secara langsung karena keterikatannya dengan ikatan yang lain. Kadarnya di udara meningkat pada pagi hari, sesudah rnatahari mulai bersinar kadarnya mulai menurun secara bertahap. Sore hari akan meningkat kembali, kemudian menurun pada malam hari.

Bila HC berada di udara dalam jumlah banyak dan tercampur dengan bahan pencemar lain, maka sifat toksisnya akan meningkat. HC dalam bentuk gas, cairan, dan padatan serta bahan pencemar lainnya akan membentuk ikatan-ikatan baru yang disebut dengan polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH) yang banyak terdapat di daerah industri dan padat lalu lintas. Sumber utama timbulnya PAH adalah gas buangan hasil pembakaran bahan bakar fosil. Bila PAH dihisap dan masuk dalam paru-paru dapat menimbulkan luka di bagian dalam dan rnenimbulkan infeksi serta merangsang terbentuknya sel-sel kanker.


 

Mekanisme pembentukan ikatan karbon

Pembakaran

Pembakaran tergantung dan rasio bahan bakar dan udara, jenis bahan bakar yang digunakan, waktu pembakaran, ruangan dan tipe pembakaran. Kondisi mesin yang kurang baik, dapat mengakibatkan proses pembakaran kurang sempurna, yang akan menghasilkan hidrokarbon. Apabila bahan bakar minyak bumi yang digunakan mengalamni pembakaran secara sempurna akan terbentuk karbon dioksida (CO2) dan air (H2O).


 

Proses industri

Kegiatan industri yang berpotensi membentuk ikatan karbon seperti industri plastik, parfum, flavor (rasa), resin, pigmen, zat warna, pestisida, dan pemrosesan karet. Diperkirakan dari kegiatan industri tersebut terjadi emisi 10 % dari hidrokarbon.


 

Pengaruh hidrokarbon terhadap kesehatan

Karbon monoksida (CO) mempunyai afinitas (kecenderungann suatu unsur atau senyawa untuk membentuk ikalan kimia dengan unsur atau senyawa lain) terhadap hemoglobin sehingga keracunan gas CO melalui pernafasan dan udara yang tercemar tergantung dari kadar CO. Gas CO dalarn konsentrasi tinggi dapat menyebabkan gangguan kesehatan, bahkan juga dapat mengakibatkan kematian. Gas CO apabila terhisap ke dalam paru-paru akan ikut peredaran darah dan akan menghalangi masuknya oksigen (O2) yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini dapat terjadi karena gas CO bersifat racun metabolis, ikut bereaksi secara metabolis dengan darah (hemoglobin). Gas CO mudah bereaksi dengan darah menjadi karboksihernoglobin (COHb). Ikatan karboksihemoglobin jauh lehih stabil daripada ikatan oksigen dengan darah (oksihemoglobin). Keadaan ini menyebabkan darah menjadi lebih mudah menangkap gas CO dan menyebabkan fungsi vital darah sebagai pengangkut oksigen terganggu.

Konsentrasi CO di udara sekitar 80 ppm dan konsentrasi COHb dalam darah sekitar 13 %, maka seseorang akan sulit bernapas, dan bila konsentrasi semakin tinggi serta terjadi dalam waktu lama dapat berakibat seseorang pingsan bahkan sampai kematian. Keracunan kronis akan mergakibatkan gangguan syaraf pusat dengan gejala fisik dan gangguan mental.

Tabel 1. Toksisitas Hidrokarbon Aromatlk

Hidrokarbon 

Konsentrasi (ppm) 

Pengaruh 

Benzene (C6H6)

100 

Iritasi membran mukosa 

 

3000 

Lemas setelah 0,5 – 1 jam 

 

7500 

Pengaruh berbahaya setelah 0,5 – 1 jam 

 

20000 

Kematian setelah 5 – 10 menit 

Toluena (C7H8)

200 

Sedikit pusing, lemah, dan kunang-kunang setelah 8 jam

 

600 

Kehilangan koordinasi, bola mata terbalik setelah 8 jam 

Sumber Stoker don Seager (1972), Fardiaz Srikondi


 

Pengaruh hidrokarbon terhadap tanaman

Hidrokarbon yang berupa etilen (C2H4) dapat mengakibatkan kerusakan tanaman. Pengaruh etilen terhadap tanaman, terutama dapat mengharnbat pertumbuhan yang ditandai dengan perubahan warna daun, dan kematian bagian-bagian bunga.


 

Pengendalian hidrokarbon

Ernisi hidrokarbon dapat dikendalikan dari sumbernya dengan rnenggunakan empat metode yaitu insinerasi, adsorbsi, absorbsi, dan kondensasi.


 


 


 


 

Pencemaran Udara Berupa Partikel

Partikel dapat berupa debu padat atau titik-titik cair, dapat bersifat primer atau sekunder. Sumber polusi partikel selain proses alam juga oleh aktivitas manusia seperti peleburan, pernbakaran tidak sempuma, transportasi, dan kegiatan industri. Beberapa hal tentang karakteristik dan polutan bersifat partikel sebagai berikut :

Dispersi partikel di udara

Proses atorniser dan partikel baik padat maupun cair sedemikian rupa sehingga dapat dispersi : penguraian atau pembiasan ke udara. Apabila partikel berbentuk padat disebut debu. Kondensasi : proses perubaban uap air atau benda gas menjadi benda cair pada suhu udara di bawah titik embun atau dispersi partikel berbentuk cair disebut embun atau kabut. Jurnlah partikel yang terkumpul pada asap kurang, sedangkan pada kabut jumlah partike! yang terkumpul agak banyak. Bergeraknya partikel udara dipengaruhi oleh tenaga dari luar seperti angin, hujan, tenaga bertahan, dan tenaga interaksi antara partikel. Partikel-partikel yang dapat mempengaruhi kesehatan yaitu bahan organik dan bahan anorganik.


 

Pengaruh partikel terhadap tanaman

Partikel yang berupa debu dapat menempel pada daun-daun tanaman yang akan membentuk lapisan kerak di permukaan daun. Apabila lapisan kerak di permukaan daun dalam jumlah banyak, akan dapat mengganggu proses fotosintesis pada tanaman, karena sinar matahari akan terhambat masuk dan menghambat pertukaran karbon dioksida (CO2) dengan atmosfer. Akibat sampingan dan daun-daun tanarnan yang mengandung partikel komponen kimia akan berbahava bagi hewan yang memakannya.


 

Pengaruh partikel terhadap manusia

Pengaruh partikel terhadap manusia yang merugikan secara langsung yaitu pada sistern pernafasan. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain ukuran partikel, karena akan menentukan tingkat penetrasi partikel ke dalarn sistem pernafasan. Pada dasarnya partikel-partikel akan dapat dicegah oleh bulu hidung dan membran mukosa. Apabila partikel-partikel tidak dapat dicegah oleh bulu hidung dan membran mukosa dan masuk serta tertinggal ke dalam paru-paru dapat berbahaya bagi kesehatan seperti :

a. Partikel tersebut mungkin beracun karena sifat-sifat kimia dan fisiknya.

b. Dapat mengganggu pembersihan bahan-bahan lain yang berbahaya.

Partikel tersebut : karbon dapat mernbawa molekul gas berbahaya melalui absorbsi atau adsorbsi, sehingga rnolekul tersebut dapat tertinggal di bagian paru-paru yang berbahaya.

Bahan organik

Benzena

Benzena merupakan cairan hidrokarhon yang mudah menguap, amat penting sebagai bahan kimia industri sekaligus merupakan pencernar udara yang berbahaya. Zat kirnia ini terdapat dalam minyak mentah dan dalam hasil pengilangan minyak bumi ringan seperti pelarut dan bensin.

Kadar benzena di daerah kawasan industri mempunyai potensi tiga kali lipat dari kadar udara normal. Pencemaran benzena rnelalui isapan udara mencakup sakit kepala dan rasa pusing serta dapat berpotensi mengakibatkan gangguan kesehatan pada syaraf pusat. Dampak kronis berkaitan dengan terserapnya benzena dalam sumsum tulang akan menghambat pembuatan sel dan butir darah merah maupun putih.

Benzena merupakan produk pembakaran bahan-hahan organik normal, sehingga ditemukan dalam benda-benda seperti asap rokok dan asap mobil. Benzena dipakai secara komersial sebagai pelarut yang cepat menguap bagi karet, pembuatan pelapis karet, dan lem karet.


 

Pestisida Difenil Dikhloro Trikhloroetana (DDT)

Penggunaan DDT dalam bentuk asap yang berterbangan di udara dapat terisap atau kontak dengan kulit dan diabsorpsi, kemudian ditimbun di dalarn jaringan lemak. Penumpukan yang berlebihan tersebut berpotensi terganggunya sistem syaraf pusat. Di beberapa negara, penggunaan pestisida DDT sudah dilarang pemakaiannya, karena akan berdampak adanya biaya ekologis dan kesehatan yang tinggi.

Bahan anorganik

KadmIum (Cd)

Kadmium adalah logam berwarna perak yang lunak, ditemukan dalam endapan sulfida terutama dalam bijih seng, dan dalarn kadar rendah dalarn bijih timbal dan tembaga, serta dalam batubara berbelerang tinggi. Kadmium berasal dan peleburan aluminium, pembuatan baterai, asap rokok, peleburan seng. Diperkinakan 50 % dari kadmium yang dihisap berasal dan asap rokok yang akan diendapkan dalam paru-paru yang berpotensi mengakihatkan bronkitis, empisema, anemia, dan batu ginjal.

Kadmium sebagai unsur alami, tidak pecah atau terurai menjadi bagian-bagian yang kurang beracun. Manusia menyerap kadmium lewat udara, makanan, dan air yang mengandung kadmium.

Menghirup kadmium dalam jangka panjang dan terus nienerus berpotensi menimbulkan kerusakan serius pada sistem pernafasan.


 

Krom (Cr)

Surnber utama dad krom adalah plat krom, anti karat, zat warna, keramik, gelas, industri fotografi, dan asap rokok. Di daerah kawasan industri terjadi peningkatan yang tajam dibandingkan dengan keadaan udara normal. Bila udara yang tercemar krom dihisap, maka akan menstimulasi hipersekresi dari cairan pernafasan, serta berpotensi mengakihatkan kanker paru-paru.


 

Arsen (As)

Sumber utama dan arsen ada!ah industri peleburan yang mengunakan arsen seperti industni pestisida, zat warna, gelas, dan asap rokok. Arsen yang ada di udara berbentuk anorganik. Udara yang sudah tercemari arsen melehihi batas normal berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan berupa sekresi kelenjar cairan pernafasan.


 

Silika (Si)

Sumber utama pencemaran udara dari silikat yaitu pada industri semen berupa partikel-partikel yang berterbangan di udara. Silikat (Si) disebut juga asbestos. Dampak yang diakibatkan oleh pencemaran udara dan Si yaitu akan terganggunya fungsi paru-paru. Partikel-partikel yang terhisap dapat didepositkan pada janingan saluran pernafasan yang disebut asbestosis atau fibrosis paru-paru.

Asbestosis bersifat sinergisme penggahungan lebih dari satu faktor yang berdampak lebih besar pengaruhnva dibandingkan dengan pengaruh individual terhadap perokok. Bagi seseonang yang kehidupannya di lokasi sekitar pabrik semen seharusnya menjalani pemeriksaan paru-paru secara periodik serta mengkonsumsi jenis-jenis makanan dan miniman sebagai upaya pencegahan.


 

Timah (Pb)

Sumber utama. pencemaran udara dan timah yaitu asap kendaraan bermotor, bahkan dapat mencemari makanan yang dijajakan di pinggir jalan secara terbuka. Udara yang tercemar timah benpotensi mengakibatkan gangguan kesehatan pada saluran pernapasan.


 

Berillium (Be)

Sumber utamanya yaitu dari pertambangan dan ekstrasi dari beriliurn, industri elektroplating, dan industri tenaga nuklir. Partikel partikel berilium dapat mengakibatkan gangguan pada kulit, radang hidung, serta radang tenggorokan.

Tabel 2. Partikel Logam yang Membahayakan Kesehatan

Unsur 

Sumber 

Pengaruhnya

terhadap Kesehatan 

Nikel

Minyak disel, minyak residu, batu arang, asap tembakau, bahan kimia dan katalis, baik dan logam lain.

Kanker paru-paru (sebagai karbonil).

Berilium

Batu karang, industri tenaga nuklir

Keracunan akut & kronis, kanker

Boron

Batu arang, bahan pem- bersih, kedokteran, industri gelas & industri lain.

Tidak beracun, kecuali dalam bentuk boran.

Germanium

Batu arang.

Keracunan ringan.

Arsenik

Batu arang, petroleum, deterjen, pestisida.

Kemungkinan kanker.

Selenium

Batu arang, sulfur.

Karang gigi, karsinogenik pada tikus, penting pada mamalia pada dosis rendah.

Titrium

Batu arang, petroleum.

Karsinogenik terhadap tikus

jika kontak dalam waktu lama.

Merkuri

Batu arang, baterai elektrik, industri lain.

Kerusakan saraf dan kematian.

Vanadium

Petroleum, kimia dan katalis, baik dan logam lain.

Tidak berbahaya pada konsentrasi yang pemah ada.

Kadmium

Batu arang, peleburan zink, pipa air, asap tembakau.

Penyakit jantung & hipertensi, mengganggu metabolisme zink dan tembaga.

Antimoni

Industri

Memperpendek umur tikus.

Tirnbal

Gas buang mobil.

Kerusakan otak, konvulsi, gangguan tingkah laku,

kematian


 

Mencegah Pencemaran Udara

Pencegahan yang ditempuh terhadap pencemaran udara tergantung dari sifat dan sumber polutannya. Pencegahan yang paling sederhana dan mudah dilakukan yaitu menggunakan masker sebagai pelindung untuk menghindari terjadinya gangguan kesehatan.

Pencegahan disesuaikan dengan kebutuhan dengan memperhatikan pengaruhnya terhadap kesehatan dan peralatan yang digunakan. Tindakan yang dilakukan untuk mencegah pencemaran udara seperti mengurangi polutan : bahan yang mengakibatkan polusi dengan peralatan, mengubah polutan, melarutkan polutan, dan rnendispersikan atau rnenguraikan polutan.

Mencegah pencemaran udara berbentuk gas

Adsorbsi

Adsorbsi merupakan proses melekatnya molekul polutan atau ion pada perrnukaan zat padat atau adsoben seperti karbon aktif dan silikat. Adsorben mempunyai sifat dapat menyerap zat lain sehingga menempel pada permukaannya tanpa reaksi kimia serta memiliki daya kejenuhan yang bersifat disposal (sekali pakai buang) atau dibersihkan dulu, kemudian digunakan lagi. Emisi hidrokarbon diadsorbsi pada permukaan karbon aktif, kemudian dihilangkan dengan catra melewatkan uap yang selanjutnya dikondensasi menjadi cairan dan hidrokarbon dapat diperoleh kembali unruk penggunaan selanjutnya.


 

Absorbsi

Absorbsi merupakan proses penyerapan yang memerlukan solven yang baik untuk memisahkan polutan gas dengan konsentrasinya. Cara yang rnudah dan sederhana, menggunakan air sebagai absorben, tetapi kadang-kadang dapat juga tidak menggunakan air yang disebut dry absorben. Metode absorbsi ini pada pninsipnya harnpir sarna dengan metode adsorbsi, hanya bedanya bahwa emisi hidrokarbon mengalarni kontak dengan cairan di mana hidrokarbon akan larut atau tersuspensi. Kontak antara emisi hidrokarbon dengan cairan absorbsi biasanya di gunakan pada menara yang tinggi.


 

Kondensasi

Kondensasi merupakan proses perubahan uap air atau benda gas menjadi benda cair pada suhu udara di bawah titik embun. Polutan gas diarahkan mencapai titik kondensasi, terutama pada polutan gas yang rnempunyai titik kondensasi tinggi dan titik penguapan yang rendah, seperti hidrokarhon dan gas organik lainnya. Cara kondensasi dalam membersihkan polutan gas kurang praktis, untuk penggunaan polutan gas yang mernpunyai konsentrasi tinggi. Untuk lebih praktisnya digunakan cara kombinasi pada taraf awal digunakan cara kondensasi, kemudian diikuti dengan cara adsorbsi. Emisi hidrokarbon akan mengalami kondensasi menjadi cairan pada suhu yang cukup rendah. Metode kondensasi ini digunakan untuk menghilangkan gas buang yang dilewatkan permukaan bersuhu rendah sehingga cairan hidrokarbon yang terkondensasi tetap tertinggal dan dapat dikumpulkan.


 

Pembakaran

Pembakaran merupakan proses untuk rnenghancurkan gas hidrokarbon yang terdapat di dalam polutan dengan mempergunakan proses oksidasi panas yang disebut insenerasi. Hasil pembakaran berupa karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Proses pembakarannya menggunakan proses insenerasi, sedangkan alatnya namanya incinerator atau burner dengan berbagai tipe yang suhunya dapat mencapai 1800 "F.

Insenerasi merupakan salah satu metode dalam pengolahan limbah padat dengan menggunakan pembakaran yang menghasilkan gas dan residu pernbakaran. Metode ini mempunyai resiko yang cukup tinggi seperti bahaya meledak. Cara pencegahan polusi gas dengan pembakaran ini harus segera disingkirkan seperti menggunakan exhaust fan atau pembuatan cerobong asap. Penurunan volume hasil pembakaran dapat mencapai 70 % dari limbah padat. Metode insinerasi dapat menggunakan alat seperti :

- Menggunakan api untuk oksidasi lengkap hidrokarbon menjadi CO2 dan air, dimana efisiensi penghilangan hidrokarbon sangat tinggi.

- Menggunakan katalis sehingga oksidasi hidrokarbon lengkap dapat terjadi pada suhu yang lebih rendah.


 

Mencegah pencemaran udara berbentuk partikel

Filter

Filter udara dimaksudkan untuk rnenangkap debu atau polutan partikel yang ikut keluar pada cerobong atau stack pada permukaan filter, agar tidak ikut terlepas ke lingkungan sehingga hanya udara bersih saja yang keluar dari cerohong. Filter udara yang dipasang pada cerobong harus diperiksa secara periodik, bila sudah dalam kondisi jenuh yaitu penuh dengan debu harus segera diganti atau dibersihkan.

Penggunaan filter udara seharusnya disesuaikan dengan sifat gas buangan yang keluar seperti berdebu banyak, bersifat asam, bersifat alkalis, dan sebagainya. Beberapa contoh jenis filter yang banyak digunakan seperti cotton, nylon, orion, dacron, fibreglass, polypropylene wool, nomex, teflon.

Filter basah

Cara kerja filter basah atau scrubbers/ wet collectors adalah membersihkan udara kotor dengan cara rnenyemprotkan air dari bagian atas alat, sedangkan udara yang kotor dari bagian bawah alat. Pada saat udara yang berdebu kontak dengari air, maka debu akan ikut semprotan air turun ke bawah. Secara alamiah air hujan cukup efektif untuk rnembersihkan polutan partikel.


 

Elektrostatik

Alat pengendap elektrostatik dapat digunakan untuk mernbersihkan udara kotor dalam jumlah yang relatif besar. Alat ini menggunakan arus searah (DC) yang mempunyai tegangan antara 25—100 kV, berupa tabung silinder dimana dindingnya diberi muatan positif, sedangkan di tengah ada sebuah kawat yang merupakan pusat silinder, sejajar dinding tabung, diberi muatan negatif. Adanya perbedaan tegangan akan menimbulkan corona discharge di sekitar pusat silinder. Udara kotor menjadi ion negatif, sedangkan udara bersih menjadi ion positif dan masing-masing akan menuju elektroda yang sesuai.

Menggunakan presipitasi elektrostatik berbeda dengan cara mekanis lainnya, karena langsung ke butir-butir partikel seperti pada industri peleburan logam, industri semen. Polutan dialirkan di antara dua pelat yang diberi aliran listrik sebagai presipirator yang akan mempresipitasikan polutan partikel dan ditampung dalam kolektor.


 

Kolektor mekanis

Mengendapkan polutan partikel yang ukurannya relatif besar dapat dengan rnenggunakan tenaga gravitasi. Cara kerjanya cukup sederhana yaitu dengan mengalirkan udara yang kotor ke dalam alat yang dibuat sedemikian rupa sehingga pada waktu terjadi perubahan kecepatan, zarah/partikel akan jatuh terkumpul di bawah akibat gaya beratnya sendiri (gravitasi).

Pengendap siklon atau cyclone separators adalah pengendap debu yang ikut dalam gas buangan atau udara dalam ruang pabrik yang berdebu. Prinsip kerja pengendap siklon adalah pemanfaatan gaya sentrifugal dari udara/gas buangan yang sengaja dihembuskan melalui tepi dinding tabung siklon sehingga partikel yang relatif berat akan jatuh ke bawah. Makin besar ukuran debu/partikel akan makin cepat diendapkan.


 


 

Program penghijauan

Tumhuh-tumbuhan menyerap hasil pencernaran udara berupa karbon dioksida (CO2) dan meIepaskan oksigen (O2). Tumbuh-tumbuhan akan menghisap dan mengurangi polutan, dengan melepaskan gas oksigen maka akan mengurangi jumlah polutan di udara.

Semakin banyak tumbuh-tumbuhan ditanam sebagai paru-paru kota maka kualitas udara akan semakin sehat sehingga akan mendukung program langit biru (prolabir). Program penghijauan ini sebarusnya merupakan gerakan nasional agar semua pihak dapat berpartisipasi aktif. Pemerintah dapat memberikan contoh dan kontrihusinya seperti penghijauan sarana umum dan sarana sosial. Para industriawan juga turut serta melakukan penghijauan di lingkungan pabriknya. Masyarakat juga tidak kalah pentingnya untuk berpartisipasi dalam program penghijauan yaitu dengan menanam tanaman/bunga baik di pekarangan sekitar rumah maupun dalam pot.

Di kota-kota besar seperti Jakarta, sumber pencemaran udara terbanyak berasal dan kendaraan bermotor sekitar 90 % dan industri sekitar 5 %. Untuk mengurangi pencernaran udara yang diakibatkan oleh kendaraan bermotor, maka emisi gas buang pada seluruh kendaraan bermotor umum, pribadl, truk, harus memenuhi batas ambang yang ditetapkan, serta kepedulian para pengelola industri agar emisi yang ditimbuikannya mernenuhi batas ambang yang ditetapkan.


 

Pencemaran udara secara elektronik

Pencemaran udara secara elektronik (electronic air cleaner) dapat berfungsi untuk mengurangi polutan udara dalam ruangan. Udara yang rnengandung polutan dilewatkan melalui alat ini sehingga udara yang ada dalam ruangan menjadi lebih bersih.


 

Ventilasi udara

Penggunaan dan penempatan ventilasi udara seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan. Perhatian utama yaitu tercukupinya kebutuhan gas oksigen (O2) dalam ruangan serta menjadikan udara dalam ruangan bebas dan berbagai polutan. Bila akan menggunakan exhaust fan, maka usahakan dekat dengan sumber pencemaran, agar polutan segera dapat keluar dari dalam ruangan.


 


 


 


 

Dampak pencemaran partikel

Partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, manusia, tanaman, dan hewan. Udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai penyakit saluran pernafasan atau pneumokoniosis yang merupakan penyakit saluran pernafasan yang disebabkan oleh adanya partikel yang masuk atau mengendap di dalam paru-paru. Ukuran debu atau partikel yang masuk ke dalam paru-paru akan menentukan letak penernpelan atau pengendapannya Wardhana Wisnu Arya (1999).

Partikel yang terhisap oleh manusia dengan ukuran kurang dari 1 rnikron akan ikut keluar saat nafas dihembuskan. Partikel yang berukuran 1 - 3 mikron akan masuk ke dalam kantong udara paru-paru, menempel pada alveoli. Partikel berukuran 3 - 5 mikron akan tertahan pada saluran pernafasan bagian tengah. Partikel yang berukuran di atas 5 mikron akan tertahan di saluran nafas bagian atas.

Penyakit pneumokoniosis banyak jenisnya, tergantung dan jenis partikel yang masuk atau terhisap ke dalam paru-paru. Adapun jenis-jenis penyakit pneumokoniosis seperti :

Penyakit Antrakosis

Penyakit antrakosis adalah penyakit saluran pernafasan yang disebabkan oleh pencemaran debu batubara. Penyakit ini biasanya dijumpai pada pekerja tambang batubara atau pekerja yang banyak melibatkan penggunaan batubara seperti coal-fired power plant (pembangkit listnik tenaga uap). Masa inkubasi penyakit ini antara 2—4 tahun yang ditandai dengan sesak nafas.


 

Penyakit Silikosis

Penyakit ini disebabkan oleh pencemaran debu silika bebas, berupa SiO2 yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu silika bebas ini banyak terdapat di industri besi baja, keramik, pengecoran beton, proses permesinan seperti mengikir, menggerinda. Disamping itu, debu silika juga tendapat di penambangan bijih besi, timah putih, dan tambang batubara. Penggunaan batubara sebagai sumber energi juga banyak menghasilkan debu silika bebas SiO2. Pada saat dibakar, debu silika akan keluar dan terdispersi ke udara bersama-sama dengan partikel lainnya, seperti debu alumina, oksida besi dan karbon dalam bentuk abu.

Penyakit silikosis akan lebih buruk lagi, kalau penderita sebelumnya sudah menderita penyakit TBC paru-paru, bronkitis kronis, astma broonchiale, dan penyakit pernafasan lainnya. Pada awalnya, penyakit silikosis ditandai dengan sesak nafas yang disertai dengan batuk-batuk tanpa dahak. Penyakit silikosis tingkat sedang, gejala sesak nafas dan batuk semakin tinggi tingkat intensitasnya. Untuk penyakit silikosis yang sudah berat, sesak nafas akan semakin parah dan kemudian diikuti dengan hipertropi jantung sebelah kanan yang berpotensi mengakibatkan kegagalan kerja jantung.

Tindakan pencegahan harus dilakukan di lokasi kerja yang potensial tencemari oleh debu silika. Gunakanlah peralatan yang dapat membantu mengurangi jumlah partikel silika terutama pada sumber pencemaran. Untuk para pekerja di lokasi yang tercemar, gunakan peralatan kerja yang rnemadai seperti masker. Dibuatkan sistem kerja yang terdokumentasi dan disahkan sebagai acuan kerja, agar pelaksanaannya di lapangan lebih konsisten.


 

Penyakit Asbestosis

Penyakit asbestosis adalah penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh debu atau serat asbes yang mencemani udara. Asbes merupakan carnpuran berbagai macam silikat terutama magnesium silikat. Debu asbes banyak dijumpai pada industri yang menggunakan asbes dan ruangan yang mengunakan asbes. Debu asbes yang terhisap dan masuk dalam paru-paru akan mengakibatkan sesak nafas dan batuk-batuk yang disertai dahak.

Penggunaan asbes untuk berbagai keperluan perlu diikuti kesadaran akan keselamatan dan kesehatan lingkungan agar terhindar dari penyakit asbestosis. Lembaran asbes yang digunakan untuk atap seharusnya dilakukan pengecatan pada kedua permukaan sehingga dapat terhindar atau mengurang dampak pencemaran udara dan partikel-partikel asbes.


 

Penyakit Beriliosis

Penyakit beriliosis adalah penyakit pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh pencernaran udara dan debu berilium. Debu logarn tersebut dapat menyebabkan nasoparingitis, bronkitis dan pneumonitis yang ditandai dengan gejala demam, batuk kering, dan sesak napas. Penyakit ini berpotensi terhadap para pekerja pada industri yang menggunakan logam campuran berilium-ternbaga, industri fluoresen, industri pembuatan tabung radio. Masa inkubasi penyakit beriliosis ini relatif lama, sehingga sering tidak mendapatkan perhatian baik oleh manajemen perusahaan maupun oleh para pekerja itu sendiri.


 

Penyakit Bisinosis

Penyakit bisinosis adalah penyakit pneumokoniosis yang disebabkan oleh pencemaran debu kapas atau serat kapas di udara yang kemudian terhisap ke dalam paru-paru. Partikel kapas atau serat kapas ini banyak dijumpai pada industri seperti pemintalan kapas, tekstil, dan garmen. Masa inkubasi penyakit bisinosis sekitar 5 tahun. Beberapa industri yang menggunakan kapas sebagai bahan baku produksi seharusnya memperhatikan dampak pencemaran udara. Dampak terhadap kesehatan untuk jangka pendek memang tidak langsung terlihat, dikarenakan masa inkubasinya relatif lama. Akan tetapi akurnulasi dan pencemaran debu kapas tersebut akan berakibat fatal terhadap kesehatan.

Gejala awal penyakit bisinosis yaitu ditandai dengan sesak nafas. Penyakit bisinosis yang kronis biasanya diikuti dengan penyakit bronkitis dan emphysema. Untuk itu maka, diperlukan upaya pencegahan baik terhadap peralatan pabrik seperti filter maupun perlengkapan kerja karyawan seperti masker.

Pencemaran Udara Ruangan

Pencernaran udara dalam ruangan (indoor air pollution) sangat penting untuk kita perhatikan, karena sebagian besar waktu seseorang berada di dalam ruangan terutama berupa penularan penyakit bersifat airborne diseases yaitu penyakit yang ditularkan melalui udara. Jenis-jenis ruangan seperti rumah, kendaraan bermotor, kapal laut, pesawat, rumah sakit, ruang kerja, dan berbagai jenis ruangan lainnya. Kontaminasi dan pencemaran udara bebas dengan berbagai polutan di daerah sumber polusi berpotensi memberikan sumbangan bagi pencemaran udara ruangan. Sumber pencemaran udara ruangan meliputi, antara lain :

Rokok

Merokok di dalam ruangan terutama ruangan yang tertutup seharusnya dapat dihindari, karena disamping dapat berpengaruh terhadap kesehatan perokok juga berbahaya bagi orang lain yang sekaligus berfungsi sebagai perokok pasif. Bagi para perokok seharusnya di tempat khusus, tidak merokok di tempat-tempat umum. Hindari merokok di dalam ruangan yang tidak memiliki ventilasi udara yang cukup atau exhaust fan.


 

Pembakaran

Pembakaran yang dilakukan di dalam ruangan berpotensi terjadinya polusi udara ruangan. Berbagai jenis pembakaran bahan bakar yang rnerupakan penyumbang polusi terbesar adalah pembakaran kayu bila dibandingkan dengan minyak dan gas. Penggunaan tungku pengapian yang merupakan perlengkapan rumah-rumah di daerah dingin seharusnya tidak digunakan dan dapat digantikan dengan alat pemanas lisirik lainnya agar lebih ramah Iingkungan.


 


 

Manusia dan hewan

Manusia dapat menyumbangkan pencemaran udara ruangan untuk penyebab beberapa jenis penyakit seperti virus dan bakteri. Partikel hewan peliharaan berupa bulu dan penyebab beberapa jenis penyakit juga berpotensi memberikan sumbangan bagi pencernaran udara ruangan.


 

Peralatan yang digunakan

Peralatan yang digunakan dapat menyumbangkan polusi udara dalam ruangan seperti rnesin fotokopi merupakan penyumbang polusi ozon. Peralatan lainnya yang dapat berfungsi sebagai penyurnbang polusi udara ruangan diantaranya penggunaan kasur, karpet, mesin penghisap debu.


 

Penggunaan penyejuk udara ruangan

Penggunaan penyejuk udara ruangan (AC) merupakan lingkungan yang cocok bagi penularan beberapa jenis penvakit yang berasal dan aerosol biologis melaluii udara (airborne diseases).

Dampak Kebisingan

Kebisingan adalah bunyi yang dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia. Bunyi adalah rangsangan yang diterima oleh syaraf pendengaran yang berasal dan suatu sumber bunyi. Apabila syaraf pendengaran tidak menghendaki rangsangan tersebut maka bunyi tersebut dinamakan sebagai suatu kebisingan. Sumber kebisingan dapat berasal dan alat-alat transportasi seperti kendaraan bermotor, kereta api. pesawat. terbang dan lingkungan industri. Kebisingan dapat mengganggu Iingkungan dan merambatnya melalui udaia. Oleh karena itu gangguan kebisingan dikelompokkan sebagai pencemaran udara, meskipun komposisi udara tidak mengalami perubahan.


 

Sumber kebisingan

Menurut sumbernya, maka kebisingan dapat dibedakan dan dijelaskan sebagai berikut :

- Kebisingan impulsif, yaitu kebisingan yang datangnya tidak terus-menerus, seperti pernasangan tiang pancang.

- Kehisingan kontinyu, yaitu kehisingan yang datangnya terus-menerus dalam waktu lama, seperti generator.

- Kebisingan semi kontinyu, yaitu kebisingan kontinyu yang hanya sekejap dan sewaktu-waktu datang lagi, seperti suara pesawat terbang.


 

Kebisingan yang berlebihan dan berlangsung dalam waktu relatif lama dapat mengakibatkan gangguan kesehatan seperti kerusakan saraf penclengaran, tuli, stress, dan ketegangan jiwa. Kebisingan di atas 50 dB sudah dapat dianggap sebagai kebisingan yang perlu mendapatkan perhatian, karena sudah rnengganggu kenyamanan pendengaran.

Kebisingan di atas 80 dB sebaiknya dihindari, bila hal tersebut tidak dapat dihindari, seharusnya menggunakan alat earplug dan tidak berlangsung dalam waktu lama.

Sumber kebisingan di lingkungan industri tentunya sulit untuk dihindari. Pada umumnya surnber kehisingan di lingkungan industri dapat dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu kebisingan dan mesin produksi, kebisingan akibat proses produksi, dan kebisingan dan pembangkit tenaga listrik (power plant/station). Menghilangkan kebisingan di lingkungan industri, rasanya tidak mungkin. Tindakan yang mungkin dilakukan yaitu untuk mengurangi kebisingan serendah mungkin. Apabila upaya untuk mengurangi kebisingan telah dilakukan, dan kebisingan rnasih cukup tinggi, maka operator yang bekerja di lokasi tersebut haruslah menggunakan aiat seperti earplug. Perencanaan pabrik harus ditata sedeniikian rupa, sehingga kebisingan yang timbul tidak mengganggu masyarakat sekitarnya. Hal tersebut membutuhkan lahan yang relatif luas Tindakan lain yang bisa dilakukan seperti menanam pepohonan di lokasi pabrik yang dapat berfungsi ganda yaitu sebagai peredam kebisingan dan menjaga kualitas udara sekitar pabrik. Disamping itu, penanaman pepohonan juga menambah keindahan.    


 

Kebisingan pada pembangkit    

Kebisingan di lokasi pembangkit tenaga listrik biasanya cukup    tinggi. Oleh karena itu seharusnya lokasi pabrik dan pembangkit tenaga listrik dibangun secara terpisah. Tindakan lainnya yang dapat mengurangi kebisingan pembangkit tenaga listrik yaitu dengan merendarn pipa gas buang ke dalam bak air sehingga dapat mengurangi kebisingan. Apabila desain perendamannya baik dengan bak air yang sesuai, maka akan mengurangi kebisingan yang cukup signifikan.

3 comments:

  1. I have read so many articles about the blogger lovers however this article is actually a fastidious piece of writing, keep it
    up.

    Feel free to surf to my page ... honda s2000 for sale distributors

    ReplyDelete
  2. fantastic put up, very informative. I ponder why the opposite experts of this sector do not realize this.

    You should proceed your writing. I am confident, you've a great readers' base already!


    my site - used mazda rx8 for sale

    ReplyDelete